Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akuisisi dan Merger Bank Diprediksi Bakal Makin 'Ngetren'

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Aviliani. TEMPO/ Arnold Simanjuntak
Aviliani. TEMPO/ Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai bahwa di masa mendatang konsolidasi antarbank akan semakin marak terjadi. Akuisisi dan merger bank ini menjadi tren lantaran perkembangan teknologi memang menuntut bank tidak hanya berdiri sendiri, melainkan berkolaborasi dengan bank maupun lembaga lainnya.

Baca: Saham Bank Permata Melonjak Usai Kabar Bakal Dibeli Bank Mandiri

“Bank sekarang, yang sendiri dan enggak berpikir kolaborasi, itu yang harus hati-hati. Berarti dia enggak berpikir tentang perubahan yang terjadi, yang akan menyebabkan dia mati dengan sendirinya,” kata Aviliani saat ditemui usai diskusi Indef di ITS Tower, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Maret 2019.

Aviliani menerangkan, konsolidasi antarbank ini bisa berbentuk merger, akuisisi, ataupun sekedar pembelian sebagian saham milik dari satu bank ke bank lainnya. Selain itu, hasil dari konsolidasi ini juga akan membuat nilai dari perusahaan bertambah tinggi jika dilakukan saat ini. “Kalau nanti yang lain sudah berkelompok, bisa ada bank yang tinggal nama, dijual nilainya juga sudah enggak ada,” ujar dia.

Dikutip dari laporan Koran Tempo pada 11 Maret 2019, sejumlah bank dengan modal jumbo terus menjajaki rencana konsolidasi berupa akusisi dan merger dengan bank kecil. Bank ini membidik penguasaan bank yang berpotensi menopang ekspansi bisnisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa bank yang mengambil langkah konsolidasi antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank BUMN ini dikabarkan akan membeli saham PT Bank Permata Tbk, setelah Standard Chartered Bank, sang pemilik saham utama, melakukan divestasi. Lalu, ada juga PT Bank Central Asia Tbk yang disebut-sebut akan mengakuisisi beberapa bank, salah satunya Bank Royal Indonesia.

Baca: Hanya Dua Bank BUMN yang Masih Merekrut Karyawan Baru

Aviliani menyebut bahwa konsolidasi alamiah ini mungkin harus diikuti oleh arsitektur tertentu di tubuh perbankan untuk meresponsnya. Salah satunya yaitu menyiapkan bank khusus yang bergerak di sektor spesifik. “Jadi bank khusus yang dimiliki ini, ya biarin aja segitu, biarkan tumbuh segitu aja dengan bisnisnya,” kata Komisioner Bank Mega ini.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK juga memperkirakan industri perbankan nasional bakal terus menuju arah konsolidasi, baik akuisisi maupun merger. Ini terjadi karena ketatnya persaingan dan perkembangan teknologi sistem keuangan. “Ke depan akan terjadi merger alamiah. Saya perkirakan yang ideal 20 - 30 bank," kata JK di Perbanas Institute, Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

2 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui usai acara Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia pada Jumat, 15 Desember 2023 di Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.


Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

3 hari lalu

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi (memegang Ipad) dalam konferensi pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Tahun 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta pada Selasa, 2 April 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.


Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Massa berbaring setelah berunjuk rasa di kantor pusat Bank BTN, menyusul kasus dugaan hilangnya uang dari rekening, di Harmoni, Gambir, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

7 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

7 hari lalu

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan. Foto: Instagram/@lani_darmawan
CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

13 hari lalu

Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.


Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

15 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis. Instagram.
Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.